A. Tema Pembelajaran
Tema
1 : Bermain dengan Benda-benda di Sekitarnya
Kompetensi dasar :
·
Mendiskusikan tentang organ tubuh manusia dan fungsinya dan bagaimana
menjaga kesehatan (pencernaan, pernafasan dan peredaran
darah).
·
Menerapkan sifat-sifat cahaya dalam membuat
suatu karya dan menjelaskan cara kerjanya secara lisan.
·
Membuat harga teknologi sederhana dengan
energi buatan yang menimbulkan gerak/bunyi.
a) Tema 2 : Peristiwa dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar :
·
Mendengarkan peristiwa di lingkungan
sekitar dan mengemukakan secara tertulis pendapat tentang peristiwa itu.
·
Menerapkan sifat-sifat cahaya dalam membuat
suatu karya dan menjelaskan cara
kerjanya secara lisan.
b) Tema 3 : Kerukunan dalam Masyarakat
Kompetensi Dasar :
·
Menunjukkan kepedulian terhadap makhluk
hidup dalam kehidupan sehari-hari
B. Strategi Pembelajaran
a) Tema 1 : Strategi kooperatif
Di dalam tema 1 ini menggunakan strategi pembalajaran kooperatif, karena
berkaitan dengan materi yang mengajak siswa harus berdiskusi dan menerapkan
hasil karya dan menjelaskan cara kerjanya secara lisan.
Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada 4 unsur penting dalam SPK, yaitu adanya
peserta dalam kelompok, adanya aturan dalam kelompok, adanya upaya belajar
setiap anggota kelompok dan adanya tujuan yang harus dicapai.
Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas 4 tahap
yaitu:
1) Penjelasan materi
Tahap ini diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok.
2) Belajar dalam kelompok
Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok materi pelajaran,
selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang
telah dibentuk sebelumnya.
3) Penilaian
Akhir dari penilaian yang bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Baik
secara individual ataupun kelompok.
4) Pengakuan tim
Artinya penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling
berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.
b) Tema 2 : Strategi Ekspositori
Pada tema 2, siswa diajak mendengarkan dan menjelaskan pendapatnya baik
secara lisan maupun tulisan, maka dari strategi yang diambil adalah
ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Materi
seakan-akan sudah jadi.
Karakteristik strategi ekspositori yang pertama dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan yang
merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. Kedua, biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran ini
adalah penguasaan materi pembelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses
pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan
cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
c) Tema 3 : Strategi Kontekstual
Pada tema 3, siswa diajak menunjukkan kepedulian terhadap makhluk hidup
dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu pembelajaran ini menggunakan
strategi kontekstual, pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari
dan menghubungkannya dengan situasi di kehidupan nyata.
Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Konsep pada strategi kontekstual, yang pertama CTL menekankan kepada
proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar
diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Kedua, mendorong siswa
untuk dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar disekolah dengan
kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan haya
mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi
bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Pendekatan Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 ini seluruh tema, baik
dalam tema 1, tema 2 dan tema 3 di kelas V, menggunakan
pendekatan saintifik, pendekatan santifik adalah
pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran kurikulum
2013. Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya.
pada setiap langkah inti proses pembelajaran, guru akan melakukan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah.
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan
mencipta.
Pendekatan ilmiah ini mempunyai kriteria sebagai berikut: pertama,
materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata; ke dua, penjelasan guru, respon siswa, dan
interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta,
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis;
ke tiga, mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran; ke empat, mendorong dan menginspirasi
siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan
satu sama lain dari materi pembelajaran; ke lima, mendorong dan menginspirasi
siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran; ke enam, berbasis pada konsep,
teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; ke tujuh, tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
D. Metode Pembelajaran
a) Tema 1 : Metode Diskusi dan Metode Demonstrasi
·
Metode diskusi digunakan pada tema ini
karena dalam tema ini menyangkut kepada siswa untuk mencapai pembelajaran yang
dimaksud.
Metode
diskusi artinya
adalah adanya proses
bertukar pikiran antara siswa dengan siswa atau antara guru dengan siswa dengan
aturan-aturan tertentu yang harus yang disepakati dan mengikat secara bersama-sama.
Metode pembelajaran ini bersifat interaktif dan kolaboratif sehingga
mampu secara efektif memberdayakan potensi-potensi kognisi dan afeksi siswa
menjadi pribadi-pribadi yang kritis, demokratis, toleran dan dewasa menghadapi
persoalan-persoalan yang dihadapi. Bagi guru, metode pembelajaran ini dapat meningkatkan tingkat kreatifitas dan
inovasi dirinya. Karena seorang guru yang menggunakan model pembelajaran ini
dituntut mengelola jalannya diskusi secara dialektis sehingga dibutuhkan
rencana dan persiapan yang detil dan matang.
·
Metode demonstrasi, karena dalam tema ini
siswa diajak untuk membuat suatu karya dan menjelaskan cara kerjanya secara
lisan. Sehingga diaplikasikan
dengan menggunakan alat-alat bantu
pengajaran seperti benda-benda miniatur,
gambar, perangkat alat-alat
laboratorium dan lain – lain.
Metode demonstrasi sendiri diartikan
sebagai metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000).
b) Tema 2: Metode demonstrasi dan Metode tanya jawab
·
Metode demonstrasi, karena dalam tema ini
siswa diajak untuk membuat suatu karya dan menjelaskan cara kerjanya secara
lisan.
·
Metode
tanya jawab, karena metode ini dapat menarik
dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah,
siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir.
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetpi dapat
pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak
digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat
maupun sekolah.
c) Tema 3: Metode eksperimental
a) Metode ini siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya serta dapat menganalisis, dan
menarik kesimpulan sendiri tentang objek yang dipelajarinya.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari
teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
E. Evaluasi Pembelajaran
Ketika
mengevaluasi, beberapa cara guru yang harus menilai siswa ada 3 macam, yaitu
afektif, psikomotorik dan kognitif. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,
penjaminandan penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen
pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
a)
Tema 1
Afektif :
Guru menilai sikap siswa dari cara siswa berdiskusi dengan temannya
Kognitif : tes tulis dan tes lisan
Psikomotor : Guru menilai keterampilan siswa dari
keaktifan siswa dalam berdiskusi
b) Tema 2
Afektif : guru menilai sikap siswa dari cara siswa
menyimak pendapat temannya
Kognitif : tes tulis dan tes lisan
Psikomotor : guru menilai keterampilan siswa dari
keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat.
c) Tema 3
Afektif : guru menilai siswa dari cara siswa
mengatasi suatu masalah yang diberikan oleh guru.
Kognitif : tes lisan
Psikomotor : guru menilai keterampilan siswa dari cara
siswa aktif dalam memberikan kepeduliannya terhadap makhluk hidup
F. Media dan Teknologi
a) Tema 1
Pada tema 1 ini yang menggunakan media laboratorium,
karena siswa harus memilikki tempat untuk menjelaskan tentang organ-organ tubuh
manusia dan membuat suatu karya yang berhubungan dengan sifat-sifat cahaya,
setidaknya laboratorium memilikki ruangan yang dilengkapi dengan perlatan yang
dibutuhkan seperti torso/model potongan tubuh manusia. Torso
memudahkan siswa
untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
b) Tema 2
Dalam tema ini karena ada kaitan dengan
peristiwa di lingkungan sekitar maka menggunakan media manusia dan lingkungan,
siswa disini bisa mempelajari dan mendapatkan pengalaman dari guru, pustakawan
atau juga keadaan sekitar yang bisa diterapkan pada kehidupan nyata
sehari-hari.
c) Tema 3
Dalam tema ini guru menyiapkan media berupa
slide yang berhubungan dengan materi yang dibahas yaitu slide film tentang
kepedulian terhadap makhluk hidup, agar siswa lebih paham dalam menerapkan ke
kehidupan siswa. Selain itu alam juga berperan penting karena siswa harus
menunjukkan kepeduliannya terhadap makhluk hidup di dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. 2006. Jakarta.Kencana PrenadaMedia
Group.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. 2012. Jakarta. PT
Bumi Aksara
Mata Kuliah : Pembelajaran PKn Di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono,M.Pd