Peneliti
menemukan bahwa terdapat 10 organ pernapasan pada tubuh kita yang bekerja
setiap hari. Jika salah satu organ mengalami kerusakan, maka bisa menyebabkan
terganggunya pernapasan. Urutan saluran pernapasan manusia yang benar adalah
sebagai berikut: Rongga hidung - Faring - Laring – Trakea - Bronkus -
Bronchiolus - Alveolus - Paru-paru (pulmo).
Hidung
Hidung
merupakan tempat atau pintu utama udara dihirup. Melalui hidung manusia
menghirup oksigen untuk disalurkan ke dalam paru - paru. Sebagai pintu utama,
hidung harus menyaring udara yang masuk ke tubuh. Untuk itu terdapat bulu
hidung yang tugasnya menyaring debu halus agar tidak masuk ke tubuh.
Faring
Faring
sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia. Faring ini
bentuknya seperti tabung dan letaknya di belakang rongga hidung. Fungsi dari
faring ini adalah sebagai penyalur. Jadi udara yang masuk ke tubuh disalurkan
lewat faring ke trakea.
Epiglotis
Epiglotis
bentuk berupa lipatan pada tulang rawan dan letaknya tepat di belakang lidah. Epiglotis
ini mirip seperti katup. Saat bernapas ia akan terbuka, dan saat kita makan ia
akan tertutup agar makanan tidak masuk.
Saat
seseorang tersedak ketika minum atau makan, artinya makanan atau minuman
mencoba masuk ke pernapasan, lalu epiglotis menutupnya.
Laring
Laring
sering juga disebut sebagai kotak suara, dan letaknya berada di persimpangan
flaring. Laring memiliki dua pita suara, yang bertugas memproduksi suara.
Ketika kita berbicara, maka ada udara yang keluar dari mulut. Udara ini lewat
melalui pita suara yang berimpit, akibatnya timbullah getaran.
Trakea
Trakea
sendiri sering juga disebut sebagai batang tenggorokan. Trakea tersebut
tugasnya adalah mengalirkan udara ke paru - paru. Bentuk trakea sendiri seperti
tabung berongga lebar, yang terhubung langsung pada bronkus paru - paru
tersebut. Trakea merupakan salah satu organ pernapasan manusia yang sangat
penting.
Bronkus
Bronkus
bentuknya menyerupai tabung. Pada bronkus terdapat silia atau rambut kecil dan
bergerak secara gelombang. Gerakan tersebut membuat dahak, dan lendir keluar ke
tenggorokan. Dahak atau lendir yang terdapat pada tabung bronkial tersebut
bertugas mencegah debu masuk ke paru - paru.
Bronkiolus
Bronkiolus
adalah cabung bronkus yang bertugas menyalurkan udara ke alveoli. Selain itu
tugas lain dari bronkiolus adalah mengendalikan jumlah udara yang masuk ke paru
- paru ketika kita bernafas.
Paru-Paru
Paru
paru sendiri letaknya berada di dalam tulang rusuk dan jumlahnya sepasang. Paru
- paru merupakan tempat menampung udara, sehingga oksigen tersebut bisa
disalurkan ke tubuh. Oksigen yang terdapat pada udara tersebut, akan dialirkan
ke pembuluh darah. Pekerjaan ini dibantu juga oleh pompaan dari jantung. Dengan
demikian tubuh manusia bisa tetap bekerja.
Alveolus
Pada
paru - paru terdapat kantong - kantong kecil yang disebut sebagai Alveolus. Alveolus
ini merupakan tempat bertukarnya oksigen dan karbondioksida. Karbon dioksida
akan dialirkan ke alveolus sehingga dapat dihembuskan ke luar tubuh.
Diafragma
Diafragma
merupakan pemisah rongga dada dan juga perut. Diafragma ini bentuknya berupa
otot, dan dapat digunakan untuk memperluas paru - paru. Para penyanyi atau
perenang biasanya memanfaatkan diafragma untuk membuat daya tampung paru - paru
jadi lebih luas.
Proses Pernapasan pada Manusia
Sobat,
sebelum udara masuk ke dalam memasuki rongga dada, udara masuk ke rongga
hidung. Rambut hidung menyaring partikel kotoran, debu, atau serangga kecil.
Selanjutnya, udara dihangatkan, dilembabkan agar oksigen terlarut, dan
dibersihkan sekali lagi oleh mukus (lendir) yang terdapat di permukaan dinding
rongga hidung.
Membran
mukosa yang terdapat di sepanjang rongga hidung sangat banyak mengandung
serabut saraf dan pembuluh darah. Keadaan ini sekaligus untuk mendeteksi gas
kimiawi yang berasal dari bau-bauan. Dalam hal ini hidung berperan sebagai alat
indra.
Selanjutnya,
udara yang telah hangat dan lembab memasuki faring, sebuah saluran sepanjang
kurang lebih 10 cm. Faring merupakan penghubung antara rongga mulut,
kerongkongan, dan rongga hidung.
Meskipun
faring merupakan tempat bertemunya saluran pencernaan (esofagus), dari mulut ke
lambung dengan saluran udara (trakea, dari hidung ke paru-paru), tidak terdapat
masalah yang menyebabkan makanan salah masuk ke tenggorokan atau udara masuk ke
kerongkongan, sebab terdapat mekanisme refleks yang mengatur penyalurannya.
Jika
kita menelan sesuatu, jalan masuk udara ke faring tertutup. Anak tekak atau
uvula melipat ke belakang dan menutup bagian atas faring. Sebaliknya jika
menarik napas, uvula bergerak ke tempat semula.
Dengan
demikian, antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan tidak saling
mengganggu. Namun, adakalanya ketika kita makan sambil berbicara, makanan
secara tidak sengaja masuk ke saluran pernapasan sehingga menyebabkan peristiwa
tersedak.
Saat
terjadinya peristiwa tersedak, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan kembali
makanan yang masuk secara refleks. Mekanisme menelan dan bernapas diatur
sedemikian rupa oleh katup epiglotis serta gerakan ke atas oleh laring sewaktu
menelan sehingga saluran ke rongga hidung tertutup rapat dan berjalan normal
kembali.
Saluran
pernapasan berikutnya adalah laring. Ketika menelan, epiglotis pada laring
menutup dan ketika bernapas epiglotis membuka. Oleh karena itu, sulit sekali
seseorang menelan makanan sambil bicara. Laring juga menghasilkan suara pada
saat udara dihembuskan dari paru-paru.
Suara
yang merupakan getaran udara muncul dari getaran pita suara yang melintang pada
lubang laring, dibantu oleh mulut dan lidah.
Dari
laring, udara menuju trakea (tenggorokan) yang tersusun atas cincin-cincin
tulang rawan. Di ujungnya, trakea bercabang dua menjadi bronkus menuju
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Di paru-paru, bronkus masih
bercabang-cabang secara dikotomis menjadi cabang-cabang halus disebut
bronkiolus. Dari trakea sampai alveoli terdapat sekitar 23 kali percabangan.
Sumber:
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/urutan-organ-pernapasan-manusia
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pernapasan-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar