A.
Pengertian Filsafat Pendidikan
Landasan merupakan suatu alas atau dasar pijakan
dari suatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari suatu hal; atau suatu
fundasi tempat berdirinya suatu hal. Berdasarkan sifat wujudnya ada dua jenis
landasan, yaitu landasan yang bersifat material (contohnya berupa landasan pacu pesawat terbang dan
fundasi bangunan gedung). landasan bersifat konseptual (contohnya antara lain berupa dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila dan UUD RI
Tahun 1945; landasan pendidikan, dsb ). Maka dari itu landasan
pendidikan tergolong ke dalam jenis landasan yang bersifat konseptual.
Filsafat
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos
yang artinya cinta dan sophos/Sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah,
ilmu, kebenaran. Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan
yang mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran
atau kebijaksanaan. Untuk mencapai dan menemukan kebenaran
tersebut, masing-masing filosof memiliki karakteristik yang berbeda antara
yang satu dengan lainnya. Demikian pula kajian yang dijadikan obyek telaahan
akan berbeda selaras dengan cara pandang terhadap hakikat segala sesuatu.
Pendidikan
adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
bersifat fisik dan mental, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan
dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan
terapan dari filsafat, filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat
pendidikan pun kita akan temukan berbagai alirannya.
Sekedar
tinjauan sejarah ide-ide filsafat pendidikan antara lain tersimpul di dalam
pandangan :
Ø
Teori (Hukum) Empirisme
Ajaran filsafat ini terkenal sebagai teori tabula-rasa
yang dipelopori oleh John Lockke (1632-1704) mengatakan bahwa perkembangan
ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan. John Lockke
berkesimpulan bahwa tiap individu lahir sebagai kertas-putih dan lingkungan
itulah yang menulisi putih itu. Bagi John Lockke faktor pengalaman yang berasal
dari lingkungan itulah yang menentukan pribadi seseorang.
Ø
Teori (hukum) Nativisme
Ajaran ini dapat digolongkan dengan filsafat
idealisme, ajaran nativisme dapat dianggap aliran pesimistis karena menerima
kepribadian sebagaimana adanya, tanpa kepercayaan adanya nilai-nilai pendidikan
untuk merubah kepribadian.
Ø
Teori (hukum) konvergensi
Bagaimanapun kuatnya alasan kedua alliran pandangan di
atas, namun keduanya kurang realistis. Suatu kenyataan bahwa potensi hereditas
yang baik saja, tanpa pengaruh lingkungan (pendidikan) yang positif dan
maksimal, tidak akan menghasilkan kepribadian ideal tanpa potensi hereditas
yang baik.
B. Definisi Filsafat Pendidikan
Filsafat
pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat
sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan
maklumat-maklumat yang diupayakan nuntuk mencapainya. Filsafat juga dapat
didefinisikan sebagai kaidah filosof dalam bidang pendidikan yang menggambarkan
aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dalam upaya memecahkan
persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
Menurut
John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar
yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya
perasaan (emosional) menuju tabiat manusia.
Menurut
Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Baginya filsafat
pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan.
Jadi
kesimpulannya, bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif
dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran
tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup
dan kehidupannya.
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Ruang
lingkup filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komprehensif.
Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar ada (nyata), baik material
konkret maupun nonmaterial (abstrak). Jadi, objek filsafat itu tidak terbatas.
Secara
makro, apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu permasalahan kehidupan
manusia, alam semesta dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran
filsapat pendidikan.
Sedangkan
secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi :
Ø
Merumuskan secara tegas sifat hakikat
pendidikan (the nature of education)
Ø
Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai
subjek dan objek pendidikan (the nature of man)
Ø
Merumuskan secara tegas hubungan antara
filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
Ø
Merumuskan secara hubungan antara filsafat,
filsafat pendidikan, teori dan pendidikan.
Ø
Merumuskan hubungan antara filsafat negara
((ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan)
Ø
Merumuskan sistem-sistem nilai norma atau
isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Dari
uraian di atas, diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi ruang lingkup
filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia
untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan
pendidikan itu dapat dicapai seperti yang di cita-citakan.
D.
Aliran-Aliran dalam Filsafat Pendidikan
Aliran filsafat pendidikan yang dominan di
dunia ini adalah :
a. Idealisme
Idealisme menegaskan bahwa hakekat kenyataan adalah
ide sebagai gagasan kejiwaan. Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran
atau nilai sejati yang absolut dan abadi.
b. Realisme
Realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia itu
adalah gambaran yang baik dan benar.
c. Perenialiasme dan Esensialisme
Yakni keduanya membela kurikulum tradisional yang
berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject centered), perbedaannya
ialah perenialisme menekankan keabadian teori kehikmatan yaitu pengetahuan yang
benar (truth), keindahan (beauty), kecintaan kepada kebaikan (goodness). Oleh
karena itu dinamakan perenialisme karena kurikulumnya berisi materi yang
konstan atau perennial. Prinsip pendidikan antara lain :
a) Konsep pendidikan itu bersifat abadi karena hakekat manusia tidak pernah
berubah.
b) Inti pendidikan haruslah mengembangkan kekhusuan maklum manusia yang
unik, yaitu kemampuan berpikir.
c) Tujuan belajar adalah mengenai kebenaran abadi dan universal
d) Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenarnya
e) Kebenaran abadi itu diajarkan melalui pelajaran-pelajaran dasar (basic
subject).
d. Pragmatisme dan progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang
segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini
melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
e. Rekonstruksinisme
Rekonstruksinisme adalah mazhab filsafat pendidikan
yang menempatkan sekolah atau lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan
masyarakat.
E.
Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu
masyarakat atau bangsa merupakan asa dan pedoman yang melandasi
Sumber :
Kicauanku: Makalah Filsafat Pendidikan, (http://widiseorangpemimpi.blogspot.com/2012/11/makalah-filsafat-pendidikan.html?m=1) , 29 September 2013, 18.40 WIB
Fityan, Landasan filosofis Pendidikan, (http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/landasan-filosofis-pendidikan/)
Tugas ini
disusun untuk memenuhi :
Mata Kuliah :
Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar