MENDESAIN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN
(Menjelaskan
Isi Teks 100-150 Kata Melalui Membaca Intensif)
A.
Pembelajaran Membaca Permulaan
Membaca
merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tertulis, yang bersifat
reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat
memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta
pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan
memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam
pandangan dan memperluas wawasannya. Dengan demikian maka kegiatan membaca
merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan
meningkatkan diri. Oleh sebab itu, pembelajaran membaca di sekolah mempunyai
peranan penting.
Pembelajaran
membaca memang benar-benar mempunyai peranan penting; sebab selain manfaat
seperti yang telah disebutkan di atas, melalui pembelajaran membaca, guru dapat berbuat banyak
dalam proses pengindonesiaan anak-anak Indonesia. Dalam pembelajaran membaca,
guru dapat memilih wacana-wacana yang memudahkan penanaman nilai-nilai
keindonesiaan pada anak didik; misalnya wacana yang berkaitan dengan tokoh
nasional, kepahlawanan, kenusantaraan, dan kepariwisataan. Selain itu, melalui
pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan
bernalar dan kreativitas anak didik (Akhadiah, 1992:29). Pembelajaran membaca
di kelas I, kelas II dan III merupakan pembelajaran membaca tahap awal, dan
merupakan dasar pembelajaran
membaca di kelas berikutnya.
1.
Pentingnya Membaca Permulaan
Sebagai
kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan
benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami
kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai. Padahal, seperti
telah diuraikan pada awal bab ini, kemampuan membaca sangat diperlukan oleh
setiap orang yang ingin memperluas pengetahuan dan pengalaman, mempertajam
penalaran, untuk mencapai kemajuan dan peningkatan diri. Oleh sebab itu,
bagaimana pun guru kelas I,
kelas II dan III haruslah
berusaha sungguh-sungguh agar ia dapat memberikan dasar kemampuan membaca yang
memadai kepada anak didik. Hal itu akan dapat terwujud melalui pelaksanaan
pembelajaran yang baik. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara baik, perlu ada perencanaan;
baik mengenai materi, metode, maupun pengembangannya.
2.
Tujuan Membaca Permulaan
Pembelajaran
membaca permulaan diberikan di kelas III. Tujuannya adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami suatu bacaan, menjawab dan membuat
pertanyaan tentang bacaan, menemukan pokok pikiran suatu bacaan dan siswa dapat
meringkas suatu bacaan dengan mengutamakan kejelasan informasi.
Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca
untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan
ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca (learning to read).
Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk memperoleh
isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini sering disebut sebagai membaca untuk belajar (reading
to learn). Kedua tingkatan tersebut bersifat kontinum, artinya pada
tingkatan membaca permulaan yang fokus kegiatannya penguasaan sistem tulisan,
telah dimulai pula pembelajaran membaca lanjut dengan pemahaman walaupun
terbatas. Demikian juga pada membaca lanjut menekankan pada pemahaman isi
bacaan, masih perlu perbaikan dan penyempurnaan penguasaan teknik membaca
permulaan.
B.
Membaca Intensif
1.
Pengertian Membaca Intensif
Membaca
intensif merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk membaca secara
cermat untuk memahami suatu teks secara cepat dan akurat. Kemampuan membaca
intensif adalah kemampuan memahami detail secara akurat, lengkap dan kritis
terhadap fakta, konsep, gagasan, pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan yang
ada pada wacana tulis. Dalam membaca, para pembaca hanya membaca satu atau
beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada dan bertujuan untuk menumbuhkan
serta mengasah kemampuan membaca secara kritis. Kegiatan membaca seperti ini
biasanya dilakukan bila pembaca mempunyai maksud meneliti, memahami,
menganalisis, atau memberikan kritikan dan kesimpulan terhadap isi teks
tersebut. Dalam membaca intensif yang diutamakan bukanlah hakikat keterampilan
-keterampilan yang tampak atau hal-hal yang menarik perhatian, melainkan
hasil-hasilnya; dalam hal ini suatu pengertian, suatu pemahaman yang mendalam
serta terperinci terhadap teks yang dibaca.
Kemampuan
membaca intensif adalah kemampuan memahami detail secara akurat, lengkap, dan
kritis terhadap fakta, konsep, gagasan, pendapat, pengalaman, pesan, dan
perasaan yang ada pada wacana tulis. Membaca intensif sering diidentikkan
dengan teknik membaca untuk belajar. Dengan keterampilan membaca intensif
pembaca dapat memahami baik pada tingkatan lateral, interpretatif, kritis, dan
evaluatif. Aspek kognitif yang dikembangkan dengan berbagai teknik membaca
intensif tersebut adalah kemampuan membaca secara komprehensif.
Membaca
komprehensif merupakan proses memahami paparan dalam bacaan dan menghubungkan
gambaran makna dalam bacaan dengan skema pembaca guna memahami informasi dalam
bacaan secara menyeluruh. Kemampuan membaca intensif mencakup:
a)
Pemahaman inferensial artinya kegiatan membaca
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengambil kesimpulan dalam sebuah
bacaan.
b)
Pemahaman kritis artinya
kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluatif dengan tujuan untuk menemukan
keseluruhan bahan bacaan.
c)
Pemahaman kreatif adalah
kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar
baris, tetapi juga mampu secra kreatif menerapkan hasil membaca untuk kehidupan
sehari-hari.
2.
Tujuan Membaca Intensif
Tujuan
membaca intensif adalah untuk mengembangkan keterampilan membaca secara detail dengan menekankan pada pemahaman
kata, kalimat, pengembangan
kosakata dan juga pemahaman keseluruhan isi wacana.
3.
Karakteristik Membaca Intensif
Karakteristik membaca intensif
mencakup:
a)
Membaca
untuk mencapai tingkat pemahaman yang tinggi dan dapat mengingat dalam waktu
yang lama.
b)
Membaca
secara detail untuk mendapatkan pemahaman dari seluruh bagian teks.
c)
Cara
membaca sebagai dasar untuk belajar memahami secara baik dan mengingat lebih
lama.
d) Membaca intensif bukan menggunakan cara membaca
tunggal (menggunakan berbagai variasi teknik membaca seperti scanning,
skimming, membaca komprehensif, dan teknik lain).
e)
Tujuan
membaca intensif adalah pengembangan keterampilan membaca secara detail dengan
menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosakata, dan juga
pemahaman keseluruhan isi wacana.
f)
Kegiatan
dalam membaca intensif melatih siswa membaca kalimat-kalimat dalam teks secara
cermat dan penuh konsentrasi. Kecermatan tersebut juga dalam upaya menemukan
kesalahan struktur, penggunaan kosakata, dan penggunaan ejaan/tanda baca.
g)
Kegiatan
dalam membaca intensif melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
C.
Menjelaskan Isi Teks 100-150 Kata Melalui
Membaca Intensif
Isi materi dalam makalah ini
disesuaikan dengan Kompetensi Dasar 3.2 menjelaskan isi teks 100-150
kata melalui membaca intensif, yang diberikan kepada siswa kelas 3 semester
1 dengan Tema : Pahlawan.
Contoh
materi yang akan di berikan adalah seperti bacaan di bawah ini :
Membaca Teks Secara Intensif (100-150 kata)
Membaca intensif adalah
membaca sungguh-sungguh untuk mengetahui isi bacaan. Membaca intensif tidak
diucapkan dengan keras. Kamu cukup membacanya di dalam hati. Membaca intensif
harus dilakukan dengan tepat.
Bacalah bacaan berikut
:
Membaca
intensif dilakukan untuk mengetahui isi bacaan. Membaca dengan cara ini
dilakukan dengan cepat secara sekilas. Tanda seseorang membaca intensif adalah
dapat menjawab pertanyaan secara jelas.
Untuk
itu pengalaman belajar peserta didik setelah mempelajari tentang materi membaca
intensif ini adalah :
1.
Peserta didik bisa mencari dan
menemukan teks bacaan.
2.
Membaca teks bacaan secara
intensif.
3.
Bertanya jawab tentang isi bacaan.
4.
Menemukan pokok pikiran suatu
bacaan.
5.
Meringkas suatu bacaan dengan
mengutamakan kejelasan informasi.
Sumber :
Fasya, Mahmud, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SD
dan MI Kelas 3. Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Nurhayati, Yeti. 2009. Aku Bisa Bahasa Indonesia Untuk
SD/MI Kelas 3. Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Viktor Risman Zega:
MEMBACA INTENSIF. http://membacaintensifvr.blogspot.com/2013/12/membaca-intensif.html. 10 Juni 2014, 13.00 WIB.
Tugas ini
disusun untuk memenuhi :
Mata Kuliah :
Pembelajaran PKN di SD
Dosen :
Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar