PENGARUH
MAKANAN JAJANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KESEHATAN SISWA
Proposal
Ini Ditulis Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penilaian Pendidikan
Disusun
oleh :
Lina
Nurlina
2013820080
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Jajanan merupakan kata yang sering di
dengar, bisa diartikan jajanan adalah beragam jenis makanan ringan atau minuman
yang dapat dibeli di warung-warung, toko-toko, pasar atau pun supermarket yang
bukan untuk dijual kembali. Baik orang dewasa maupun anak-anak jajanan ini banyak
diminati, mereka mengkonsumsi jajanan ini tanpa mengetahui kandungan gizi
didalamnya, padahal tidak semua jajanan menyehatkan dan belum tentu bergizi, masih
banyak jajanan yang tidak baik untuk dikonsumsi.
Makanan jajanan dapat didefinisikan
yaitu; “sebagai makanan siap makan atau dipersiapkan untuk dikonsumsi langsung
dilokasi jualan, jalanan atau tempat umum seperti area pemukiman pusat
perbelanjaan, terminal, pasar, sekolah atau dijajakan dengan cara berkeliling
(Nuryanto,2008: 83).”
Menurut Sediaoetama (2010) “Pendapat
masyarakat mengenai konsep kesehatan dan gizi sangat berpengaruh terhadap
pemilihan bahan makanan. Salah satu pengaruh yang sangat dominan terhadap pola
konsumsi adalah pantangan atau tabu. Makanan juga memiliki nilai sosial
tertentu. Ada makanan yang dianggap memiliki nilai sosial tinggi dan ada juga
yang dianggap memiliki nilai sosial rendah.”
Bagi siswa jajanan merupakan suatu hal
yang paling aktif dan tidak boleh dilewatkan setiap harinya, baik itu di
lingkungan sekolah maupun di rumah. Mereka memilih selera sendiri dengan uang
jajannya untuk membeli makanan apa saja yang akan mereka pilih tanpa mengetahui
kandungan gizi dari jajanan tersebut. Siswa pada umumnya dalam sehari menghabiskan
sepertiganya waktu untuk disekolah. Dari
sini anak mendapatkan peluang yang lebih banyak untuk memperoleh makanan dan
akan memboroskan uang jajan mereka, apalagi siswa sangat malas jika harus membawa
bekal dari rumahnya.
Keunggulan makanan jajanan adalah murah
dan mudah didapat, serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera
kebanyakan siswa. Namun, makanan jajanan juga diduga beresiko terhadap
kesehatan. Dampak buruk dari jajanan yang sembarangan akan mempengaruhi fungsi
otak termasuk gangguan perilaku terutama bagi anak sekolah. Gangguan perilaku
tersebut meliputi gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi,
gangguan bicara, hiperaktif hingga memperberat gejala pada penderita autis.
Gejala-gejala yang sudah sangat umum bisa terjadi seperti pusing, mual, muntah,
dan sakit perut.
Adanya pengolahan makanan yang tidak
sesuai dengan batas takaran yang diharuskan, tidak higienis, bahkan adanya
pengawet berupa zat-zat kimia. Sulit untuk dihindari terutama bagi anak sekolah
yang tidak suka sarapan pagi, maka makanan jajanan adalah sebagai penggantinya
karena memang ringan dan tidak perlu repot dibanding harus membawa bekal dari
rumah. Sulitnya membedakan antara makanan bergizi, aman serta layak konsumsi,
sehingga masih banyak sebenarnya sekolah yang masih belum memiliki kantin,
apalagi kantin yang belum memenuhi syarat kesehatan.
Masih ada orang tua yang tidak
memperdulikan anaknya untuk sarapan, meskipun banyak orang tua yang mengharuskan
anaknya untuk sarapan pagi agar anak memiliki asupan gizi dan tenaga untuk
memulai aktivitasnya disekolah, namun anak terkadang menolak dan enggan untuk
melakukannya dan lebih memilih untuk jajan saja disekolahnya. Hal itu menjadi
suatu pemborosan dan menjadi kebiasaan buruk bagi anak tersebut.
Makanan jajanan Anak Sekolah merupakan
contoh dimana sekolah memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan
masyarakat, terutama kesehatan siswa sekolah. Kemampuan hidup sehat peserta
didik dan lingkungan pendidikan yang sehat, perlu diwujudkan dan menjadi tujuan
penyelenggaraan sekolah. Dalam konteks lingkungan pendidikan yang sehat, maka
makanan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi menjadi suatu
keharusan (Buletin Infarkes Edisi VI, 2014: 09).
Sekolah Dasar Negeri Pamulang Tengah merupakan
sekolah yang sebagian besar muridnya berasal dari berbagai kalangan dan lokasi
sekolah ini terletak di tempat yang ramai dimana tempat-tempat jajanan serta
toko-toko dan warung lainnya mudah dikunjungi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jajanan di lingkungan sekolah terhadap kesehatan siswa
kelas 1 (satu) di SDN Pamulang Tengah.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dianalisis, identifikasi masalahnya meliputi :
1.
Jajanan
dapat berpengaruh terhadap kesehatan siswa.
2.
Pentingnya
peranan kantin sekolah dalam penyediaan jajanan yang sehat dan aman bagi siswa.
3.
Banyak
siswa yang lebih mengutamakan jajan daripada harus membawa bekal dari rumah.
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang
diperoleh oleh penulis, adapun batasan dalam penelitian ini lebih
menitiberatkan pada pengaruh jajanan di lingkungan sekolah terhadap kesehatan
siswa, selanjutnya penelitian ini hanya akan dibatasi pada siswa kelas I SDN Pamulang
Tengah.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang
telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1.
Apakah
ada pengaruh jajanan di lingkungan sekolah terhadap kesehatan siswa kelas 1
(satu) di SDN Pamulang Tengah ?
2.
Bagaiamanakah
peranan kantin sekolah dalam penyediaan jajanan yang sehat dan aman bagi siswa
?
E.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jajanan di
lingkungan sekolah terhadap kesehatan siswa kelas 1 di SDN Pamulang Tengah.
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan kantin sekolah
dalam penyediaan jajanan yang sehat dan aman bagi siswa.
F.
Kegunaan Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Siswa, memberi informasi mengenai pengaruh jajanan di kantin sekolah agar lebih
berhati-hati dalam memilihnya.
2. Bagi Guru, sebagai masukan dalam memberikan pengertian
dan pengetahuan kepada anak-anak mengenai dampak negatif tentang pengaruh
jajanan.
3. Bagi Orang Tua, sebagai masukan agar lebih memperhatikan anaknya
dalam pentingnya sarapan sebelum beraktivitas.
4. Bagi Peneliti, sebagai menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberiksn pengalaman langsung dalam melakukan penelitian dan
penulisan karya ilmiah.
5. Bagi Peneliti Lain, sebagai tambahan informasi dalam melakukan penelitian lebih lanjut
tentang pengaruh jajanan di lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Majalah Kompas. 2014.
Bulletin Infarkes Edisi VI Desember.
Jakarta: Kompas.
Nuryanto. 2008. Bahaya
makanan jajanan. Dalam: Bunga rampai topik gizi. Edisi 1. Semarang: UNDIP.
Sediaoetama. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
mata kuliah : Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
waaah, makasih contohnya gan
BalasHapusmembantu bikin proposal nih